Pemulihan Ekonomi Hijau berkelanjutan dan inklusif untuk Sektor Penerbangan sipil

Sumber Gambar : ITF

Kondisi pekerja bandara dan dunia penerbangan sipil mengalami penurunan drastis ketika terjadi pandemi covid-19. Kondisi ini masih belum bisa dianggap baik sekalipun saat ini wabah covid bukan lagi sebuah ancaman. Kondisi yang terjadi justru semakin parah ketika selama dua tahun covid menyandera manusia untuk tinggal di rumah dan menyebabkan banyak orang yang depresi dan stress. Bukan hanya pekerja dan pengusaha, banyak penumpang pesawat mengalami stress sehingga ketika mereka terbang sering bertindak seenaknya dan mengganggu penerbangan. Kondisi penerbangan yang kacau ini kemudian memberi dampak pada kesehatan mental para pekerja.

Pada tanggal 24-28 April 2023 diadakan rapat di kantor ILO di Jenewa, Switzerland. Rapat yang diselenggarakan dengan sangat ketat ini mempertemukan serikat pekerja aviasi dan bandara yang bernaung dibawah Federasi Pekerja Transport Internasional atau ITF (International Transport worker Federation) dengan pihak pemerintah dan pengusaha yang bergerak di industri penerbangan sipil dan bandara. Rapat ini membahas tentang upaya memulihkan kondisi dunia penerbangan sipil dan para pekerja pasca pandemi covid-19.

Ruang rapat di kantor ILO di Jenewa, Switzerland

Pertemuan yang cukup alot ini dapat membawa hasil yang positif bagi ketiga pihak: pekerja, pengusaha dan pemerintah. Terdapat beberapa pembahasan yang signifikan dan mengarah pada persoalan perburuhan yang substantif, diantaranya adalah pemutusan kontrak secara sepihak, pemotongan upah pekerja yang mengakibatkan kondisi pekerja menjadi semakin buruk. Akan tetapi ketika kondisi mulai membaik beberapa pekerja di maskapai penerbangan justru dipaksa untuk bekerja dan terbang melampaui batas jam istirahat mereka yang mengakibatkan para pekerja kelelahan dan mereka menjadi lalai terhadap aspek keselamatan dan kemananan penerbangan.

Sektor penerbangan sipil memainkan peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat vital dan juga diguakan untuk pengangkutan penumpang dan pengiriman barang dengan nilai yang tinggi. Sektor ini merupakan sektor di mana konektivitas, pertumbuhan, dan layanan berkualitas berjalan seiring dengan pembuatan kebijakan dan regulasi teknis yang menjamin keselamatan dan keamanan bandara dan penerbangan. Investasi dalam ekosistem penerbangan berkelanjutan akan memiliki dampak kuat pada lapangan kerja dan rantai pasok (supply chain) sektor ini, termasuk perjalanan, pariwisata, dan kesehatan. Konektivitas udara juga merupakan jalur nadi kehidupan negara pulau kecil yang sedang berkembang, negara yang terkurung daratan, dan wilayah yang terisolasi secara geografis.

Banyak tantangan yang dihadapi, khususnya akibat dari pandemi kekurangan tenaga kerja muncul di banyak kelompok jenis pekerjaan. Hal ini berdampak negatif terhadap pemulihan industri. Pandemi menghadirkan peluang unik untuk mengidentifikasi masalah dengan belajar dari praktik terbaik (best practise). Upaya ini khususnya best practise dilakukan untuk menjaga konektivitas, melestarikan keterampilan kerja, mempercepat pemulihan kondisi ynag buruk dan meningkatkan daya tarik industri.

Semua negara anggota ILO memiliki kewajiban untuk mengadopsi, menerapkan, dan secara efektif menegakkan undang-undang dan peraturan nasional untuk memastikan bahwa prinsip dan hak dasar di tempat kerja dan konvensi perburuhan internasional yang telah diratifikasi dapat melindungi dan diterapkan kepada semua pekerja di sektor penerbangan sipil, dengan memperhitungkan kewajiban mereka di bawah Standar Ketenagakerjaan Internasional lainnya. Oleh sebab itu perlu ada keselarasan untuk melakukan praktik pengadaan yang berkelanjutan, sejalan dengan standar ketenagakerjaan internasional yang relevan.

FSPBI sebagai organisasi pekerja bandara di Indonesia tentu sangat mendukung rapat yang dilaksanakan ITF di kantor ILO tersebut. Seiring dengan program kerja FSPBI yang menitikberatkan pada kegiatan pengorganisiran pekerja bandara, FSPBI berharap hasil dari rapat ini dapat membantu pekerja bandara dan industri penerbangan di Indonesia dapat bekerja dengan kondisi yang baik. Hasil rapat yang telah disepakati akan disampaikan secara langsung dalam laporan ILO.

FSPBI diwakili Jacqueline Tuwanakota (Sekjend)

Bertepatan dengan perayaan May Day atau hari Buruh Internasional, FSPBI juga berpartisipasi mengikuti perayaan May Day bersama organisasi buruh lainnya. Perjuangan buruh sejak dulu sampai sekarang adalah perjuangan yang penuh makna. Sebuah makna tentang manusia pekerja bukan sekadar entitas yang bekerja, tetapi juga jiwa yang bebas dan mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Selamat merayakan Hari Buruh Internasional…

Jadikan solidaritas sebagai nafas dalam perjuangan…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *