TANGERANG- Federasi Serikat Pekerja Bandara Indonesia (FSPBI) menggelar perayaan ulang tahun pertamanya secara sederhana di Kantor FSPBI Ruko Vivo Tangerang, Senin 21 September 2020.
Ketua FSPBI Edi Lesmana menuturkan perayaan sederhana hari jadi satu tahun federasi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Namun tidak mengurangi khidmat para anggota.
“Awalnya kami sudah merencanakan pearayaan hari jadi satu tahun federasi dengan menggelar jambore bersama para anggota dan pengurus. Namun ditunda karena pandemi,” ujarnya.
Edi menuturkan saat ini kondisi Jabodetabek malah semakin diperketat protokol kesehatannya seiring jumlah positif Covid-19 semakin bertambah. Untuk itu pihaknya memilih merayakan hari jadi satu tahun federasi secara sederhana dengan mematuhi protokol.
Kemarin, para pengurus hadir dan berdoa bersama. Tak lupa, ada acara pemotongan kue sebagai simbolis rasa syukur para pengurus dengan tetap teguh dan berdirinya federasi selama setahun ini.
Edi menuturkan selama setahun ini pihaknya berfokus pada pengorganisasian serikat pekerja yang ada di bandara.
Dalam pembentukan federasi, telah ada lima serikat yang bergabung antara lain Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI); Asosiasi Cabin Crew Citilink Indonesia (ACCI); Serikat Pekerja Gapura Angkasa (Siperkasa); Serikat Buruh Gerakan Buruh Katering (Gebuk); dan Serikat Pekerja Cleaner Bandara (SPEC). Setelah itu ada dua serikat yang menyatakan diri bergabung yakni GEKARA dan SPS dari Air Asia.
Pihaknya akan terus melakukan pengorganisasian kepada serikat pekerja lain yang ada di bandara seluruh Indonesia. Federasi ingin para pekerja bandara di Indonesia sadar akan haknya sebagai pekerja yang perlu dilindungi sesuai aturan.
“Selama pandemi ini kami juga membentuk crisis center untuk membantu kawan-kawan pekerja menangani permasalahannya. Mereka perlahan mengerti ternyata kehadiran federasi cukup efektif membantu mencari solusi dari dampak PHK atau pemotongan upah saat pandemi,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, federasi sedang mematangkan pengorganisasian dengan serikat pekerja di Lion Air, Sriwijaya dan Air Asia. Sehingga serikat dari kalangan awak kabin bisa bergabung secara maksimal di federasi.
“Alhamdulillah selama setahun berdiri, federasi sudah merasakan suka dan dukanya. Kami ingin ke depan federasi lebih kuat lagi. Untuk itu kami rekrut beberapa dari kalangan profesional di pengurusan agar lebih fokus dalam bekerja,” ujarnya.