
TANGERANG- Federasi Serikat Pekerja Bandara Indonesia (FSPBI) resmi merilis program podcast FSPBI Ngobrol Santai yang dilaksanakan di Sekre FSPBI pada Kamis, 4 Februari 2020.
Hadir sebagai narasumber antara lain Hanna Fadhilah, awak kabin Sriwijaya yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pramugara Pramugari Indonesia serta Sakti Pamungkas dari Air Atlanta. Sementara host-nya adalah Angga Saputra dari FSPBI.
FSPBI Ngobrol Santai edisi perdana membicarakan tentang seputar awak kabin. Para narasumber membahas soal ‘pahit’ manisnya menjadi awak kabin.
“Lebih banyak pengalaman positifnya sih. Ya, paling soal waktu saja yang berbeda dengan profesi lain. Misalnya kalau yang lain bisa berkumpul saat hari raya, kami harus terbang,” ujar Sakti.
Begitu juga diungkapkan Hanna, pengalaman menjadi awak kabin sangat berharga salah satunya bisa terbang dari satu wilayah ke wilayah lain.
Namun, ada juga sisi yang harus membuat ia bersabar ketika bertugas menjadi awak kabin. “Misalnya istilah awak kabin semata-mata hanya menjadi pelayan penumpang, itu sih agak kurang tepat. Soalnya selain melayani, kami juga harus benar-benar meyakinkan keamanan saat terbang,” ujarnya.
Masih banyak sebetulnya yang dibicarakan dalam podcast yang berdurasi lebih dari satu jam tersebut. Podcast FSPBI Ngobrol Santai edisi perdana ini disiarkan langsung melalui Instagram Live dan juga menyusul akan tayang di channel Youtube FSPBI Tv.
Ketua FSPBI Edi Lesmana menuturkan edisi perdana ini lumayan sukses meskipun ada beberapa kendala teknis. Namun, secara keseluruhan podcast tersebut layak diacungi jempol.
“Kami dari federasi saat ini sedang memaksimalkan media-media yang ada untuk menyampaikan banyak aspirasi. Semoga melalui podcast ini bisa tercapai tujuan kami,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu inisiator podcast FSPBI Ngobrol Santai, Nofrendo Delpiero menuturkan dirinya akan terus mengevaluasi program tersebut agar lebih maksimal dan lebih baik lagi.
Ia tidak menampik masih ada kendala teknis terutama saat Instagram Live yang harus dibenahi. “Segala masukan akan kami tampung untuk jadi bahan perbaikan,” ujarnya.