TANGERANG- Federasi Serikat Pekerja Bandara Indonesia (FSPBI) mendesak pemerintah untuk segera mencari jalan keluar terkait permasalahan finansial yang sedang dihadapi maskapai Garuda Indonesia.
Ketua Umum FSPBI Edi Lesmana menuturkan Garuda Indonesia harus diselamatkan, tentunya dengan cara yang benar-benar solutif sehingga tidak merugikan banyak pihak.
“Kami selaku federasi serikat pekerja yang berada di area bandara tentu sangat prihatin dengan persoalan keuangan yang menimpa Garuda Indonesia. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah dan juga DPR untuk mencari solusi atas persoalan ini,” ujarnya.
Edi menuturkan, jangan sampai Garuda Indonesia harus gulung tikar seperti yang dibicarakan sebagian pihak. Ancaman bangkrut hingga maskapai pelat merah itu tutup juga akan mengancam keberlangsungan kehidupan banyak orang.
Keberadaan Garuda Indonesia sebagai maskapai milik pemerintah telah menghidupi banyak pekerja di berbagai sektor mulai dari awak kabin, pekerja ground handling, pekerja kargo, cleaning service, pekerja katering, mekanik pesawat dan pekerja sektor lainnya.
“Kalau sampai Garuda Indonesia tutup maka akan merusak ekosistem kehidupan pekerja di lingkungan bandara, seluruh anak perusahaan dan mitra kerja di sektor penerbangan, juga menambah penderitaan sebagian pekerja bandara yang terdampak asuransi Jiwasraya,” ujarnya.
Edi menuturkan pihaknya mendukung beberapa opsi yang diwacanakan pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari kebangkrutan dengan catatan tidak mengorbankan status para pekerja yang ada di bandara.
Pihaknya sangat memahami kondisi pandemi saat ini memukul banyak pihak termasuk sektor penerbangan yang juga berimbas terhadap sektor usaha turunannya di lingkungan bandara.
“Oleh karena itu, kami terbuka untuk duduk bersama baik dengan pemerintah, Kementerian BUMN dan juga DPR untuk sama-sama mencari jalan keluar agar persoalan Garuda Indonesia bisa segera dicari jalan keluarnya sehingga para pekerja di bandara juga tidak berimbas,” ujarnya.