
Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2025
“Bersatu Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan Sektor Transportasi”
Jakarta, 25 November – 10 Desember 2025
Urban Transport Women ITF Jakarta bersama serikat pekerja transportasi yang berafiliasi—SPKA, SPDT, SPTJ, SPMRT, dan SPKAI Services—menggelar rangkaian kegiatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) 2025 dengan tema “Bersatu Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan Sektor Transportasi.” Kegiatan berlangsung di Jakarta dan sekitarnya sepanjang 25 November hingga 10 Desember 2025.
Mengapa Kampanye Ini Penting?
Gerakan 16 Days of Activism merupakan kampanye global yang diprakarsai UN Women melalui gerakan UNiTE untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan. Di sektor transportasi, pekerja perempuan dan penumpang perempuan masih rentan mengalami berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan.
Berangkat dari kenyataan tersebut, Urban Transport ITF bersama serikat pekerja menegaskan peran penting pekerja dan organisasi transportasi dalam membangun ruang transportasi yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan. Hal ini sejalan dengan fokus ITF Women untuk:
- Mengakhiri kekerasan berbasis gender di tempat kerja transportasi, termasuk advokasi kebijakan, pendampingan korban, serta penguatan kapasitas perempuan.
- Mengakhiri segregasi pekerjaan berdasarkan gender yang membatasi akses perempuan pada pekerjaan dengan kualitas dan keamanan terbaik.
Kampanye HAKP 2025 ini juga merupakan tindak lanjut dari workshop “Just Cities” yang dilaksanakan pada 11–12 November 2024, di mana ITF merumuskan 10 rekomendasi kota berkeadilan dan feminis— mulai dari keselamatan, keberlanjutan lingkungan, hingga penguatan ruang publik ramah perempuan.
Rangkaian Kegiatan Utama 25 November–10 Desember 2025
Pada 25 November 2025, kampanye dibuka di Hotel Swiss-Belinn Cawang dengan narasumber dari Komnas Perempuan. Pada sore hari, pekerja perempuan Urban Transport ITF menggelar teater jalanan di Taman Ismail Marzuki dan menggalang petisi penambahan kereta dan bus khusus perempuan serta fasilitas pin bagi lansia dan penyandang disabilitas.
Pada 26 November 2025, bertepatan dengan Hari Transportasi Berkelanjutan Sedunia, kampanye digital diluncurkan menggunakan tagar #TransportAmanTanpaKekerasan, disertai penyebaran QR Code dan Google Form untuk petisi fasilitas aman bagi perempuan.
Memasuki awal Desember 2025, diselenggarakan workshop mengenai Kekerasan dan Pelecehan di Tempat Kerja, Dukungan Korban, serta kampanye lanjutan mengenai penghapusan kekerasan berbasis gender dan segregasi pekerjaan dalam sektor transportasi.
Pada 3 Desember 2025, Urban Transport Women ITF bekerja sama dengan Kalyanamitra mengadakan workshop Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Transportasi Publik di Hotel Park, Cawang. Kegiatan ini menghasilkan rekomendasi tindak lanjut bagi serikat pekerja, tempat kerja, dan ITF.
Pada 9 Desember 2025, dilakukan pengumpulan Story of Change berupa refleksi dan testimoni pekerja perempuan afiliasi ITF terkait perubahan yang telah dan ingin mereka dorong di tempat kerja.
Rangkaian kampanye ditutup pada 10 Desember 2025 di Hotel Swiss-Belinn Cawang. Pimpinan serikat dan pekerja perempuan menyampaikan pernyataan bersama, disertai panel presentasi yang dipandu oleh moderator Debra H. Yatim. Pada kesempatan ini, petisi publik diserahkan kepada operator transportasi sebagai bentuk masukan kebijakan.
Harapan Kampanye
Melalui rangkaian kegiatan HAKP 2025, Urban Transport ITF Jakarta menyerukan:
- Transportasi publik harus menjadi ruang aman bagi perempuan.
- Kekerasan berbasis gender tidak boleh dinormalisasi dalam ruang kerja maupun ruang publik.
- Perempuan berhak mendapatkan akses kerja yang setara, aman, dan tanpa diskriminasi.
- Pemerintah dan operator transportasi harus memperkuat kebijakan dan fasilitas yang responsif gender.
“Transport Aman, Perempuan Aman. #ThisIsOurWorldToo”

