FSPBI Gelar Pendidikan Serikat di Bandara Kualanamu, Salah Satu Bandara Tersibuk Di Tanah Sumatera.

Gambar : Bandara Kualanamu (KNO)

Sore hari yang cerah, suara announcement  terdengar di dalam pesawat dari arah kokpit, “kita baru saja mendarat di bandara kualanamu Deli Serdang” ucap seorang awak kabin. Ini menjadi pertanda bahwa kami sudah menjejakkan kaki di Sumatera Utara. Sesuai dengan tujuan kami yaitu bandara Kualanamu Deli serdang atau biasa disebut KNO (kode IATA).

Disini kami akan bertemu dengan kawan-kawan buruh bandara KNO yang sudah menjadi jaringan FSPBI. Sekedar informasi, selain di KNO, FSPBI juga memiliki jaringan di beberapa bandara di Indonesia. Diantaranya Denpasar (DPS), Surabaya (SUB), Semarang (SRG), Tangerang (CGK) dan Palembang (PLM).

Terdapat beberapa agenda keberadaan FSPBI di tanah sumatera ini. Selain melakukan pertemuan dan membangun persatuan, kami juga melanjutkan program pendidikan kepada kawan-kawan jaringan yang sebelumnya telah mengikuti program pendidikan tahap awal.

Rencananya kami tinggal di KNO selama 2 minggu. Waktu itu mungkin bukan waktu yang lama untuk bisa membangun persatuan buruh bandara di KNO. Tetapi ini sebagai langkah awalan kami melakukan pengorganisiran untuk mencapai persatuan pekerja bandara. Selama ini, FSPBI melakukan pengorganisiran sebelumnya di KNO tidak lebih dari seminggu menetap. Hal itu menjadi hambatan tersendiri bagi FSPBI dalam mengorganisir buruh bandara.

Upaya-upaya untuk merawat jaringan memang sangat penting. Setidaknya buruh bisa tersadar bahwa ada eksploitasi dan penindasan terjadi di setiap bandara Indonesia. Outsourcing, upah dibawah UMK, jam kerja yang tidak pasti dan alat kerja yang tidak layak, mungkin masih banyak hal buruk lain yang dialami buruh bandara di KNO. Berangkat dari keluh kesah kawan-kawan di KNO tersebut, menekankan pentingnya alat perjuangan kolektif bagi buruh bandara di KNO.

Pendidikan dilakukan selama dua hari pada Sabtu 8 November 2025 dan Selasa 11 November 2025. Diadakan sebagai upaya untuk menambah wawasan serta menumbuhkan kesadaran berserikat bagi kawan-kawan di KNO. Pendidikan ini juga pertama kalinya FSPBI menggunakan langkah fasilitasi untuk menjalankan pendidikan ini. Mungkin, bisa dibilang pendidikan di KNO sebagai role model untuk pendidikan FSPBI selanjutnya.

Pada pendidikan di hari ke pertama kami mengisi dengan materi “Administrasi Serikat Buruh”. Materi ini adalah materi lanjutan bagi peserta yang sebelumnya sudah pernah mengikuti pendidikan tahap pertama. sehingga penting untuk menjelaskan mengenai materi ini. karena dasar-dasar mengenai serikat buruh pernah dipelajari. Pada pendidikan tahap kedua ini, diharapkan peserta dapat memiliki gambaran bahwa serikat yang kuat itu memiliki tata kelola administrasi yang baik. Karena menggunakan metode langkah fasilitasi, tentu ini mempermudah fasilitator untuk menjalankan langkah-langkah pendidikan ini.

Pada hari pertama pendidikan, antusias kawan-kawan sangat tinggi. Terlebih lagi ketika mereka melakukan simulasi rapat, padahal rapat ini hanya simulasi aja untuk gambaran mereka kedepan. Mengingat rapat adalah instrumen yang sangat penting dalam proses menjalankan organisasi. Akan tetapi dalam menjalankan simulasinya kawan-kawan amat serius dan seakan-akan ini ini rapat nyata yang mereka jalankan. Ini menjadi nilai lebih buat kawan-kawan peserta karena mereka datang bukan hanya sekedar menghadiri undangan saja tapi memang terlihat jelas dari mereka sangat haus akan pengetahuan ini.

kami bertanya apa faktor kawan-kawan mendirikan serikat? mereka menjawab bahwa banyak sekali hak-hak mereka yang tidak didapatkan, jam kerja yang berlebihan, apalagi saat ini beberapa aturan yang diberlakukan di masa pandemi, hingga saat ini masih digunakan. Padahal saat ini kondisi penerbangan sudah berangsur membaik dan tidak seharusnya aturan pada saat pandemi masih di berlakukan.

Selanjutnya pada hari kedua pendidikan, kami mengisi pendidikan tahap pertama mengenai “Sejarah Buruh dan Serikat Buruh”, materi ini kami berikan bagi kawan-kawan yang belum mengetahui mengenai apa itu buruh dan serikat buruh. Dalam Silabus pendidikan FSPBI, materi ini masuk tahap pendidikan dasar. Tujuannya memperkenalkan serikat buruh, karena rata-rata kawan-kawan berpendapat bahwa serikat buruh hanya demo dan mogok.

Berangkat dari hal itu, materi ini menjadi penting agar dapat merubah stigma negatif terhadap gerakan serikat buruh. Serikat buruh ada sebagai respon dari adanya penindasan eksploitasi oleh pengusaha terhadap buruh. Ini menjadi bentuk perlawanan buruh untuk mendapatkan kembali hak-hak atas pekerjaan yang mereka lakukan, serta menciptakan kondisi kerja yang lebih baik lagi bagi buruh. 

Setelah melakukan pendidikan ini, kami melakukan diskusi-diskusi dengan kawan-kawan buruh di bandara kualanamu. pendiskusian mengenai kondisi kerja, K3, hak-hak normatif yang seharusnya didapat kawan-kawan. Faktanya situasi buruh bandara KNO sangat buruk. Bagaimana tidak, hampir mayoritas pekerja di KNO adalah pekerja alih daya (outsourcing). Sedangkan resiko pekerjaan mereka sangatlah besar karena menyangkut nyawa ratusan bahkan ribuan penumpang pesawat.

Disisi lain, fasilitas alat penunjang pekerjaan juga sangat minim jika tidak boleh dikatakan buruk. Ditambah kesenjangan antara buruh outsourcing  dan buruh tetap yang timpang jauh. Padahal beban kerjanya sama. Hal ini menyebabkan ketidakadilan kian dirasakan buruh Outsourcing.

Berdasarkan beberapa rentetan masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya, kawan-kawan mulai tergerak dan merasa perlu membangun suatu alat perjuangan kolektif. Maka dengan hadirnya FSPBI, kawan-kawan merasa apa yang dikeluhkan selama ini bisa dihadapi dan dilawan oleh kawan-kawan itu sendiri. Walaupun memang perjuangan ini sangat panjang dan melelahkan, tapi kawan-kawan buruh di KNO tetap tidak putus semangat dalam usahanya mendirikan serikat sebagai wadah perjuangan untuk melawan ketidakadilan yang dialaminya selama ini.

Penulis : Media FSPBI

1 thought on “FSPBI Gelar Pendidikan Serikat di Bandara Kualanamu, Salah Satu Bandara Tersibuk Di Tanah Sumatera.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *